Produk utama dari perusahaan
farmasi di Indonesia adalah obat-obatan. Namun demikian beberapa perusahaan
farmasi juga memproduksi produk-produk lain seperti makanan atau minuman suplemen kesehatan, makanan
pendamping air susu ibu, makanan untuk
bayi, barang-barang kosmetik, serta alat-alat kesehatan.
Jenis obat-obatan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi di Indonesia antara lain obat generik, obat nama
dagang (branded generic), obat
lisensi , dan obat tradisional/jamu (Herbal
Medicine). Sedang menurut cara pendistribusian atau ijin peredaran obat-obatan tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori ialah sebagai berikut:
Daftar Obat G :
dimana pemakaian obat harus dengan resep
dokter
Daftar Obat W :
pemakaian umum tetapi peredarannya
terbatas, dan
Daftar Obat Umum :
penjualan dan pemakaian secara umum.
Kegiatan operasi pokok dari perusahaan
farmasi ini adalah sebagaimana perusahaan
manufaktur, meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.
pengadaaan bahan baku,
Pengadaan bahan baku ini ibasanya didapat
atau diperoleh dari luar negeri sedangkan bagi bahan penolong atau bahan pelengkapnya
didapat dari dalam negeri.
2.
pelaksanaan proses produksi
untuk proses
produksinya biasanya
menggunakan ban berjalan dan telah dilakukan secara otomatis mulai dari penyiapan
bahan baku, proses produksi itu sendiri (proses pencampuran, pencetakan),
sampai dengan packing atau pembungkusan.
3.
pemasaran hasil produksi
Disamping memproduksi obat-obatan, biasanya
perusahaan farmasi juga mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a)
Mengadakan/menghasilkan/mengolah bahan kimia farmasi
biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan sediaan farmasi.
b)
Berusaha di bidang jasa, baik yang ada hubungannya
dengan kegiatan usaha perusahaan maupun jasa/upaya, dan sarana pemeliharaan/pelayanan
kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan dan jasa pengujian
klinis.
c)
Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian,
dan pengembangan baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak
lain.
Untuk masalah akuntansi yang terdapat pada
perusahaan farmasi ini sendiri dibutuhkan pengendalian yang baik. Pengendalian
internal yang baik sendiri memiliki
ciri-ciri antara lain adanya pemisahan fungsi
antara pencatatan, penyimpanan, dan otorisasi. Sistem yang sudah ada disusun dan dijalankan dengan metode dan ketentuan untuk
melindungi harta, mencek kecermatan dan keandalan pencatatan/akuntansi,
meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang
telah ditentukan.
Dengan memahami
akun/rekening pada perusahaan
farmasi ini akan diperoleh
gambaran yang cukup baik mengenai kegiatan perusahaan dan bagaimana pencatatan
perusahaan sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Dalam bagian ini kita juga dapat memperoleh gambaran
beberapa akun/rekening khusus yang biasanya terdapat pada perusahaan
produsen obat. Untuk itu perlu dilakukan hal-hal seperti yang dibawah ini:
a.
Melakkukan analisis Laporan Keuangan dan SPT untuk menentukan pos-pos yang
perlu dilakukan penelitian yang mendalam dan untuk penerapan audit sampling.
b.
Perhatikan laporan pemeriksaan
pajak terdahulu (jika ada), kemudian
lakukan pencatatan masalah-masalah dan temuan-temuan
pada pemeriksaan terdahulu tersebut, serta ketetapan pajak yang belum dibayar.
Analisis Perkiraan Penghasilan
a.
Penjualan
(Sales)
Pengakuan
pendapatan biasanya diakui
bila risiko yang signifikan dan kekuasaan atas kepemilikan produk telah
berpindah kepada pembeli, dan tidak ada ketidak-pastian yang signifikan yang
mungkin terjadi.
b.
Gross
Sales
Gross
Sales adalah penjualan kotor dari produk yang dihasilkan yaitu obat-obatan,
baik tunai maupun kredit
c.
Discount
on Sales
Discount on Sales adalah potongan
penjualan yang diberikan oleh perusahaan kepada pembeli karena pembelian dalam
jumlah (partai) besar, riwayat/kondite pembayaran yang baik dari PBF, dan
adanya program khusus dari pemerintah.
Discount
on Sales ini dicatat/dicantumkan
dalam Faktur Pajak yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai pengurang penjualan
Pendapatan lain-lain (Other Income)
a.
Clinical Trial Funds
pendapatan ini berasal dari induk perusahaan(royalty) atas jasa penelitian obat/produk yang telah laboratorium/rumah sakit lakukan.
Jurnal yang
biasanya dipakai dalam hal ini adalah :
Cash/Bank XXX
Clinical Trial Funds (Akun R/L) XXX
Untuk mencatat penerimaan kas/bank atas
dana dari induk perusahaan untuk kegiatan penelitian yang akan dikontrakkan
kepada pihak ketiga
Research
and Development (Akun R/L) XXX
Cash/Bank XXX
Untuk mencatat biaya penelitian dan
pengembangan.
b.
Reimbursement of Cost
Perkiraan ini adalah tagihan kembali atas biaya-biaya yang telah
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Pada umumnya pendapatan ini
adalah bagian biaya yang harus ditanggung pihak lain misalnya Induk Perusahaan.
Biaya-biaya ini antara lain biaya pemasaran, sponsorship, penelitian dan
pengembangan.